
(Ilustrasi: Tim ITS)
Banjarmasin (edukalteng.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi terjadinya banjir pesisir atau rob di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk pesisir Kalimantan Selatan. Fenomena ini diperkirakan terjadi pada rentang tanggal 10 hingga 16 Juli 2025, bertepatan dengan fase bulan purnama yang dapat memicu kenaikan muka air laut.
Berdasarkan data pasang surut serta hasil pemantauan muka air laut terkini, BMKG menetapkan beberapa kawasan pesisir Kalimantan Selatan yang perlu meningkatkan kewaspadaan. Wilayah tersebut antara lain meliputi pesisir Barito Kuala, Banjar, Banjarmasin, serta Tanah Laut.
“Banjir pesisir ini berpotensi memengaruhi aktivitas warga di sekitar pelabuhan maupun pesisir. Misalnya kegiatan bongkar muat, aktivitas di pemukiman dekat laut, hingga tambak garam dan usaha perikanan darat,” jelas Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, dalam siaran pers, Senin (7/7/2025) tadi.
BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir Kalimantan Selatan untuk tetap siaga, terutama saat puncak pasang laut yang bisa menyebabkan air meluap ke daratan. Sementara itu, Kalimantan Timur tidak termasuk dalam daftar wilayah yang diperkirakan terdampak banjir rob pada periode yang sama.
Untuk meminimalkan risiko, BMKG menganjurkan agar masyarakat rutin memantau informasi terbaru mengenai kondisi cuaca serta prediksi pasang surut melalui kanal resmi, baik website maupun media sosial BMKG.
Sebagai tambahan, selain faktor astronomi seperti bulan purnama, perubahan pola angin dan tekanan atmosfer juga dapat memengaruhi ketinggian air laut. Oleh karena itu, kewaspadaan dini menjadi langkah penting guna mengantisipasi potensi kerugian, terutama bagi aktivitas ekonomi di kawasan pesisir. (net/rzk)