
PACU JALUR - Marc Marquez berselebrasi ala penari pacu jalur usai finish pertama di MotoGP Jerman 2025, Minggu (13/7/2025) malam. (FOTO: IST)
Jakarta (edukalteng.com) – Marc Marquez menjadi pemenang triple crown: pole position, juara sprint race, dan finish pertama pada race utama pada MotoGP di Sirkuit Sachsenring, Hohenstein-Ernstthal, Jerman.
Pada race utama yang digelar Minggu (13/7/2025) tadi malam WIB, pembalap tim Ducati Lenovo yang memegang pole position itu langsung ngacir selepas start. Marc tidak pernah berjarak di bawah sedetik dengan rival-rivalnya.
Satu per satu coba mengejar Marc tapi berakhir crash seperti Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi. Hingga akhirnya Marc melesat pertama kali melewati garis finis.
Posisi kedua jadi milik adik Marc, Alex Marquez, yang mendapat “durian runtuh” usai crash Diggia dan Bezzecchi. Rekan setim Marc di Ducati, Francesco Bagnaia, finis ketiga setelah start dari urutan ke-11.
Fabio Quartararo dan Fermin Aldeguer melengkapi posisi lima besar. Luca Marini, Bran Binder, Jack Miller, Raul Fernandez, dan Alex Rins menuntaskan balapan di posisi keenam hingga kesepuluh.
Dari 18 pembalap, total hanya 10 pembalap yang berhasil menyentuh garis finish. Banyak rider tergelincir di tikungan pertama akibat suhu lintasan yang tinggi dan tekanan kompetisi yang ketat.
Kemenangan ini memperlebar jarak Marquez di klasemen MotoGP 2025 dengan total poin unggul 83 angka dari sang adik. Dengan performa sekuat ini, Marquez tampaknya menjadi kandidat kuat juara dunia MotoGP 2025.
KETULARAN TARI PACU JALUR
Momen ikonik turut tercipta seusai balapan utama tadi malam. Marc Marquez yang finis sebagai juara melakukan selebrasi bak Togak Luan–sebutan penari cilik di balapan perahu tradisional Riau, Pacu Jalur.
Gerakan tangan seolah mendayung dan ekspresi jenaka penuh semangat, Marquez menunjukkan sisi humanis dan apresiatif terhadap budaya Indonesia. Aksi ini langsung viral di media sosial dan menuai pujian dari penggemar MotoGP di Indonesia maupun internasional. Menurut netizen, Marc Marquez memiliki “aura farming”.
Banyak yang menyebut selebrasi tersebut sebagai bentuk penghormatan Márquez terhadap keragaman budaya dunia. Tak sedikit pula yang menganggapnya sebagai selebrasi terbaik di MotoGP musim ini. (net/sar)