
UJI TERBANG - Pilot Indonesia Kolonel Pnb Ferrel Rigonald didampingi pilot uji dari KAI Koh Hwi Seok usai terbang dengan jet tempur KF-21 Boramae, di Korea, baru-baru ini. (FOTO: IST)
Seoul (edukalteng.com) – Pilot penguji Indonesia Kolonel Pnb Ferrel Rigonald mengudara di atas langit Korea Selatan selama sekitar 1 jam. Di ketinggian 20.000 kaki, Dia menjalankan berbagai manuver untuk menguji performa jet tempur masa depan, KF-21 Boramae.
Di penerbangan tersebut, Ferrel duduk di kursi depan kokpit, didampingi Koh Hwi Seok — pilot uji dari Korean Aerospace Industries (KAI) — yang menempati kursi belakang. Pesawat mereka lepas landas dari Pangkalan Udara Sacheon, pekan lalu.
Menerbangkan prototipe pesawat tempur jelas bukan perkara sepele. Nyali Ferrel benar-benar diuji. Menurut Esther Gayatri Saleh, pilot uji berpengalaman dengan lebih dari 7.000 jam terbang, risikonya jauh lebih besar daripada menerbangkan pesawat yang sudah teruji.
“Anda mengendalikan pesawat yang perilakunya belum pasti. Di atas kertas memang sudah dirancang, tapi di dunia nyata harus dibuktikan. Uji terbang itu untuk memverifikasi apakah desainnya betul-betul bisa terbang. Risikonya sangat tinggi,” ujar Esther, seperti dikutip edukalteng.com dari BBC Indonesia.
Ferrel, yang memiliki callsign “Venom”, memang pantas dipercaya memegang kendali KF-21 Boramae. Ia sudah cukup mengenal jet tempur tersebut. Pada 2023, Ferrel juga ikut uji coba KF-21, meski saat itu ia duduk di kursi belakang sementara pilot uji KAI Park Ji Won berada di depan.
Ferrel lahir di Makassar, 10 Juni 1978. Setelah lulus dari Akademi Angkatan Udara (AAU) pada 2002, ia melanjutkan ke Sekolah Penerbang (Sekbang) pada 2004. Semangat belajarnya terus membara, terbukti dengan pendidikannya di Sekolah Instruktur Penerbang (SIP) TNI AU tahun 2011, dan Sekolah Komando Kesatuan TNI AU (Sekkau) pada 2012.
Karier Ferrel di TNI AU dimulai sebagai penerbang F-5E/F Tiger II di Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi, Madiun. Pada 2022, ia dipercaya menjabat Komandan Skadron di Lanud Sugiri Sukani. Kini, selain masih aktif terbang, Ferrel juga mengajar sebagai dosen muda di Seskoau.
KF-21 Boramae sendiri merupakan buah kerja sama Indonesia-Korea Selatan yang sudah terjalin sejak 2010, kala Presiden SBY dan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak meneken kesepakatan strategis di bidang pertahanan. Salah satu wujud konkretnya adalah pengembangan jet tempur generasi baru yang kini mulai terwujud. (net/sar)