
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur meletus dahsyat Jumat (19/9/2025) pukul 22.46 Wita malam tadi. (FOTO: IST)
Kupang (edukalteng.com) – Gunung Lewotobi Laki-laki di tenggara Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi pada Jumat (19/9/2025), sekitar pukul 22.46 WITA. Letusan memuntahkan kolom abu pekat terpantau condong ke arah barat daya dan barat.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Emanuel Rofinus Bere mengatakan, gunung berstatus level III Siaga ini memuntahkan kolom abu dengan ketinggian 6.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 7.584 meter di atas permukaan laut. Saat meletus kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.
Berdasarkan laporan PVMBG terhitung letusan gunung yang kelima terjadi pada Jumat malam 19 September 2025, pukul 23:07 WITA. Kolom abu teramati 3000 meter di atas puncak kawah, berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 44.4 mm dan durasi sekitar 5 menit 11 detik, disertai suara gemuruh kuat terdengar di Pos PGA Lewotobi Laki-laki. Disusul letusan keenam pasca kenaikan status ke level IV (Awas), pukul 23:27 WITA.
Dengan tinggi kolom abu teramati 3000 meter di atas puncak (± 4.584 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi 4 menit 11 detik.
Tak berselang lama letusan ketujuh terjadi pukul 23:41 WITA, dengan tinggi kolom abu teramati 3000 meter di atas puncak (± 4.584 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi kurang lebih 2 menit. Diketahui sebelumnya letusan pertama terjadi pada Jumat siang, pukul 14:32 WITA. Disusul letusan kedua terjadi pukul 22:16 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak (± 2.584 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14.8 mm dan durasi sementara sekitar 1 menit.
Tak berselang lama letusan ketiga menyusul pada pukul 22:29 WITA, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.500 meter di atas puncak (± 3.084 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.6 mm dan durasi sementara kurang lebih 1 menit 54 detik. Sementara letusan keempat, pukul 22:46 WITA dengan tinggi kolom abu teramati 6.000 meter di atas puncak (± 7.584 m di atas permukaan laut).
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi ± 17 menit 7 detik.
Rekomendasi PVMBG
1. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dan Sektoral Barat Daya – Timur Laut sejauh 7 km dari pusat erupsi.
2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.
3. Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.
4. Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung. (net/sar)