Redaksi 
PEREBUTAN bola pada laga Indonesia vs Arab Saudi pada pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selatan (19/11/2024). (FOTO: DOK/ANT)
Jeddah (edukalteng.com) – Pertandingan Indonesia melawan tuan rumah Arab Saudi akan menjadi laga pembuka Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ronde 4 Grup B.
Laga ini akan digelar di Stadion King Abdullah Sport City Stadium, Jeddah, Arab Saudi pada Kamis (9/10/2025) mulai pukul 00.15 WIB, disiarkan langsung RCTI dan Global TV.
Partai penting ini akan menjadi salah satu penentu kelolosan Timnas Indonesia menuju putaran final Piala Dunia di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko tahun depan. Berikut data dan fakta jelang pertandingan dini hari nanti.
LAGA PENENTUAN
Babak keempat Kualifikasi Asia untuk menuju Piala Dunia 2026 memang menerapkan format unik. Enam tim peringkat ketiga dan keempat dari babak sebelumnya dipecah jadi dua grup beranggotakan tiga tim. Semua pertandingan digelar di satu lokasi tanpa sistem kandang-tandang.
Indonesia kebagian Grup B yang digelar di Jeddah, Arab Saudi. Artinya, skuad Garuda harus bermain seperti tim tandang di dua laga sekaligus melawan Arab Saudi pada Kamis dini hari nanti, lalu menghadapi Irak tiga hari kemudian, Minggu (12/10) pukul 02.30 WIB.
Jadwal padat dalam rentang empat hari ini menuntut manajemen stamina sempurna. Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert harus pandai memutar pemain tanpa mengorbankan kualitas tim, mengingat lawan Indonesia sama kuatnya.
Laga ketiga Grup B mempertemukan Arab Saudi versus Irak pada 14 Oktober. Hasil pertandingan ini bisa menentukan nasib Indonesia, tergantung apa yang bisa diraih Garuda di dua laga pembuka.
Indonesia harus menjadi juara grup jika ingin meraih tiket ke Piala Dunia 2026. Andai menjadi runner-up, Indonesia akan diadu dengan runner-up Grup A untuk meraih tiket play-off melawan negara dari konfederasi lain.
Timnas Indonesia hanya tinggal berjarak 180 menit (2 laga) dari Piala Dunia 2026. Andai mampu melangkahi Arab Saudi dan Irak, Indonesia bakal bertarung di kompetisi paling elite Piala Dunia pada tahun depan.
KLUIVERT: INI FINAL SESUNGGUHNYA!
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert paham betul tantangan yang dihadapi anak asuhnya. Juru taktik asal Belanda itu bahkan menyebut laga melawan Arab Saudi sebagai pertarungan hidup-mati bagi Indonesia di Grup B.
“Saya pikir pertandingan besok adalah sebuah final. Kami sudah memainkan dua laga yang bisa disebut final, tapi besok benar-benar final yang sesungguhnya,” ujar Kluivert dalam konferensi pers Selasa (7/10/2025).
Tidak berlebihan jika Kluivert menyebutnya final. Indonesia terjebak di grup neraka bersama Arab Saudi dan Irak dua tim papan atas Asia yang biasa bermain di level kompetisi berbeda.
Kedua negara ini punya tradisi sepak bola jauh lebih matang dengan gaya permainan cepat dan fisik khas Asia Barat.
Format babak keempat kualifikasi juga tidak memberi ruang kesalahan. Sistem single round-robin yang digelar terpusat di Jeddah membuat setiap laga bernilai emas. Satu kekalahan bisa langsung menghancurkan peluang lolos.
SKUAD TIMNAS TERBAIK
Datang ke Jeddah, Indonesia membawa modal apik. Dua laga tak terkalahkan melawan Arab Saudi sempat dipetik di babak ketiga.
Pertama saat menahan 1-1 di Jeddah, sebelum menang 2-0 di Senayan tahun lalu. Kini, situasi kedua tim sudah berbeda, dari susunan pemain hingga pelatih tentunya.
Indonesia kini dipimpin Patrick Kluivert, yang baru ditunjuk sejak awal tahun ini. Selain itu, Indonesia kedatangan banyak tambahan pemain baru, dari Ole Romeny hingga Mauro Zijlstra.
Total, Patrick Kluivert membawa 29 nama, yang kemudian dipangkas lagi menjadi 23 nama untuk melawan Arab Saudi.
Satu pemain harus dicoret dari daftar pemain Indonesia sebelumnya. Emil Audero Mulyadi mengalami cedera saat membela Cremonese, hingga harus rela melewatkan babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di pos penjaga gawang, Indonesia mempunyai Nadeo Argawinata, Ernando Ari, Maarten Paes, dan Reza Arya Pratama.
Lini belakang masih diisi oleh muka-muka lama. Jay Idzes dan Kevin Diks yang akan menjadi sandaran utama di lini pertahanan.
Sementara itu, Joey Pelupessy, Nathan Tjoe-A-on, hingga Thom Haye yang dipolih mengisi barisan gelandang Indonesia.
Di lini depan, Ole Romeny sudah fit dan masuk ke dalam skuad. Opsi lini depan kian komplet dengan kehadiran Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra.
Khusus Romeny, striker 25 tahun itu akhirnya comeback di waktu yang tepat usai cedera sejak Juni lalu. Ia sudah memborong 3 gol dari 4 laga pertamanya bersama Indonesia, dan diharapkan jadi momok bagi pertahanan Arab Saudi.
Pengamat sepakbola Bung Kus menyebut, skuad timnas di era Patrck Kluivert ini lebih bagus dibandingkan era Shin Tae-yong.
“Indonesia mempunyai skuad yang bagus, bisa dibilang lebih bagus dibandingkan Arab Saudi dan Irak. Pemain-pemain Indonesia ada di klub dengan rekam jejak yang jelas. Jay Idzes di Sassuolo, Verdonk di Lille, Nathan di Willem II, bahkan Shayne di Bangkok United,” kata Bung Kus.
“Mereka bermain, bukan sekadar menjadi anggota tim. Bahkan Diks dan Verdonk juga berlaga di Liga Europa. Skuad yang dimiliki oleh Patrick Kluivert lebih baik dibanding dengan saat era Shin Tae-yong. Jadi, lebih baik berpikir mengenai permainan di lapangan dibandingkan membahas hal-hal lain,” kata dia menambahkan.
JAY IDZES: KAMI SUDAH LEBIH BAIK
Timnas Indonesia kembali bertandang ke Arab Saudi setelah satu tahun berlalu. Skuad Garuda saat ini dalam kondisi yang sudah saling padu.
Jay Idzes cs sudah pernah berhadapan dengan Arab Saudi di Round 3. Hasilnya Indonesia 1-1 di markas Arab Saudi dan menang 2-0 di Jakarta.
Pertemuan Indonesia yang berakhir imbang 1-1 dengan Arab Saudi saat itu terjadi pada awal September 2024. Indonesia bisa dikatakan baru banyak kedatangan pemain naturalisasi dari Belanda, nah untuk tahun ini mereka sudah saling mengenal.
“Saya pikir pada tahun lalu, kami punya banyak pemain baru di tim termasuk saya. Saya belum banyak bermain untuk Timnas Indonesia,” kata Idzes dalam konferensi pers.
“Sekarang sedikit berbeda. Kami sudah bersama-sama lebih lama. Kami mengenal lebih baik dan mengetahui bagaimana permainan semua pemain, bagaimana sistem yang ingin kami mainkan, dan itu sangat membantu.”
“Jika dibandingkan tahun lalu dan sekarang, kami juga tahu sedang berjuang ke Piala Dunia. Sekarang kami sedikit lebih dekat dibandingkan tahun lalu,” bek milik Sassuolo itu menegaskan.
WASPADA PERUBAHAN ARAB SAUDI
Timnas Indonesia diminta mewaspadai Timnas Arab Saudi. Green Falcons dinilai sudah lebih kuat dibandingkan tahun lalu.
Arab Saudi terus mengasah diri di sepanjang 2025. Dalam 11 pertandingan, tim asuhan Herve Renard itu memetik lima kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan.
Lini belakang Arab Saudi juga membaik, cuma kebobolan delapan gol dalam 11 pertandingan. Mereka sukses mencatatkan lima clean sheet.
“Arab Saudi menunjukkan diri bisa berproses dengan baik di tahun 2025. Dalam 11 pertandingan, mereka kebobolan delapan gol. Artinya, mereka lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” kata pengamat sepakbola Bung Kus.
“Mereka juga meraih hasil bagus dengan menahan Republik Ceko dan menang atas Makedonia Utara. Oleh karena itu, Timnas harus mempersiapkan diri dengan baik agar bisa membongkar pertahanan Arab Saudi,” kata dia menambahkan.
PERBEDAAN RANKING FIFA
Pada ranking FIFA terbaru Timnas Indonesia tertinggal 60 peringkat di bawah Timnas Arab Saudi jelang laga dini hari nanti WIB.
Arab Saudi bertengger di posisi 59 dunia dengan 1420.65 poin, sementara Indonesia masih berada di urutan 119 dengan koleksi 1157.94 poin.
Tren performa Arab Saudi menunjukkan konsistensi dengan catatan satu kali menang dan satu kali imbang dalam laga terakhir mereka.
Sementara Indonesia mengalami kenaikan tipis 3.39 poin dibanding posisi sebelumnya di angka 1154.55 poin.
Catatan lima pertandingan terakhir Indonesia menunjukkan satu kemenangan dan empat hasil imbang, cerminan performa yang belum stabil.
GUNAKAN JERSEY ‘KERAMAT’
Timnas Indonesia memutuskan mengenakan jersey home merah-merah untuk melawan Arab Saudi. Seragam utama dipilih untuk memulai merajut mimpi Piala Dunia 2026.
Pemilihan jersey merah diketahui setelah match coordination meeting (MCM), Selasa (7/10). MCM adalah kegiatan rutin untuk koordinasi pertandingan sebelum press conference yang digelar satu hari jelang pertandingan.
Jersey merah yang merupakan seragam utama Timnas Indonesia sebenarnya tidak selalu dipilih untuk dipakai di pertandingan. Indonesia juga kerap mengenakan jersey kedua berwarna putih-putih sebagaimana terlihat dalam laga uji coba terakhir melawan Lebanon bulan lalu di Surabaya.
Seragam kedua juga dipakai Timnas Indonesia pada laga terakhir Ronde 3 melawan tuan rumah Jepang pada Bulan Juni lalu. Saat itu Thom Haye Cs kalah 0-6 dari Samurai Biru di Osaka.
Sebelumnya jersey putih juga digunakan Timnas Indonesia saat laga kandang melawan Arab Saudi di Ronde 3. Garuda menang 2-0 berkat brace Marselino Ferdinan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 19 November 2024.
Saat itu jersey putih-putih memang seolah difavoritkan. Karena dianggap membawa berkah, Garuda jarang kalah saat melakoni Ronde 2 dan Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Bahkan Timnas Indonesia lebih memilih mengenakan jersey putih saat melakoni laga tandang melawan Filipina pada Ronde 2. Saat itu Timnas Indonesia menang 2-0.
Dengan jersey putih itu, Timnas Indonesia juga menang 3-0 atas tuan rumah Vietnam, menahan imbang dan menang atas Arab Saudi, serta menahan Australia. Tapi Indonesia juga pernah kalah dengan jersey putih dengan skor 1-2 saat bertandang ke markas China.
DIPIMPIN WASIT ‘RINGAN KARTU’
Laga Arab Saudi vs Indonesia bakal dipimpin oleh wasit asal Kuwait Ahmad Al-Ali. PSSI sempat mengajukan keberatan ke AFC laga Arab Saudi vs Indonesia dipimpin wasit asal Kuwait.
Hal ini karena Kuwait dan Arab Saudi beradai di satu wilayah yaitu Timur Tengah. PSSI meragukan netralitas dari Al Ali. Namun keberatan Indonesia ini ditolak AFC.
Lalu seperti apa sepak terjang Al Ali sebagai pengadil di lapangan.
Wasit 41 tahun ini terbilang murah kartu. Ia mengeluarkan 188 kartu kuning dan sembilan kartu meraih dari 56 laga yang dipimpinnnya dari data transfermarkt.
Al Ali juga sudah terbiasa memimpin laga Timnas Arab Saudi dan klub asal Arab Saudi di kompetisi AFC. Ia tiga kali memimpin laga Green Falcons dan sembilan pertandingan klub asal Arab Saudi.
Dari tiga laga Arab Saudi sebelumnya yang dipimpin oleh Al Ali hasilnya mereka menang sekali, kalah sekali, dan satu laga lainnya imbang. (sar/net)
