
KEBAKARAN - Tangkapan layar ponsel video warga saat terjadi kebakaran warung sekaigus rumah di Kelurahan Pahandut Seberang, Kota Palangka Raya, Rabu (16/7/2025). (FOTO: IST)
Palangka Raya (edukalteng.com) – Kebakaran hebat melanda sebuah rumah sekaligus warung berkonstruksi kayu milik Tatan (66 tatan) di sisi jalan trans Palangka-Buntok Km 7,1, Kelurahan Pahandut Seberang, Kota Palangka Raya. Musibah itu terjadi Rabu (16/7/2025), sekitar pukul 06.00 WIB, saat sebagian besar warga baru saja memulai aktivitas.
Api dengan cepat melalap bangunan berukuran sekitar 20×26 meter yang berdiri di pinggir jalan utama selepas kawasan Rawa Roffi. Dalam waktu singkat, si jago merah menghabiskan seisi rumah, warung, hingga menjalar ke kendaraan yang terparkir di sekitar lokasi. Satu unit truk dan dua sepeda motor turut terdampak amukan api.
Akibatnya, tujuh jiwa penghuni rumah kini kehilangan tempat tinggal. Ditaksir total kerugian material mencapai setengah miliar rupiah.
Menurut keterangan saksi, sumber api diduga berasal dari dalam kamar rumah yang saat itu terkunci. Pemilik rumah sedang tidak berada di tempat lantaran berbelanja ke pasar subuh. Dugaan sementara, korsleting listrik memicu percikan yang akhirnya membakar seluruh bangunan yang mayoritas terbuat dari kayu — kondisi yang lazim dijumpai di kawasan permukiman Palangka Raya, terutama wilayah tepian sungai dan jalur antar-kecamatan.
“Saat kami tiba, api sudah membesar dan menguasai bangunan. Kami langsung melakukan penyekatan supaya tidak merembet lebih luas,” ujar Sucipto, Koordinator Tim Rescue Damkar Kota Palangka Raya.
Upaya pemadaman melibatkan berbagai unsur. Dua unit mobil pemadam berkapasitas besar — Hino Ziegler 5.000 liter dan Hino Ayaxx 6.000 liter — dikerahkan ke lokasi bersama puluhan personel gabungan dari Rescue Damkar Kota Palangka Raya, TNI/Polri, BPBD-PK Provinsi Kalteng, Dinas Kehutanan, Satpol PP Kota, PLN, TSAK, serta relawan Redkar.
Dalam tempo sekitar satu jam, kobaran api berhasil dijinakkan. Namun, bangunan berikut isinya sudah dalam kondisi hangus tak tersisa.
Saat ini lokasi kebakaran telah diamankan dan dipasangi garis polisi. Aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran, meski dugaan awal mengarah pada hubungan arus pendek listrik.
Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus kebakaran permukiman kayu di Palangka Raya — kota yang sebagian wilayahnya memang masih didominasi bangunan berbahan mudah terbakar. Di musim kemarau, risiko kebakaran semacam ini cenderung meningkat, sehingga masyarakat diimbau lebih waspada, terutama terkait instalasi listrik dan penggunaan peralatan elektronik. (net/rzk)